Bisnis kecil yang baru
saja Anda buka membawa banyak harapan untuk meraih kesuksesan. Kata “kegagalan“
barangkali hanya terlintas sekali dua kali. Lagipula siapa, sih, yang
mendambakan kegagalan? Padahal menghitung risiko kegagalan jauh lebih aman
daripada tidak sama sekali. Hitung-hitung Anda mempunyai benteng pertahanan
yang lebih kuat agar bisnis tak mundah runtuh.
Selain bersikap tak
mau tahu tentang risiko kegagalan, apa saja, sih, yang membuat para
wirausahawan gagal di bisnisnya? Berikut di antaranya.
Memulai
dengan alasan keliru
Coba tanya diri
sendiri, apa alasan Anda memulai bisnis sendiri? Menginginkan uang yang lebih
banyak daripada penghasilan yang didapatkan saat ini? Waktu luang dengan
keluarga yang lebih banyak ketimbang bekerja di perusahaan orang lain? Atau,
Anda bosan diperintah? Jika Anda mengangguk pertanda setuju dengan
alasan-alasan tadi, maka pikirkan kembali.
Anda mempunyai
kesempatan yang lebih bagus untuk sukses di bisnis baru jika:
§
Anda mempunyai passion atau kecintaan akan sesuatu yang Anda lakukan. Passion ini akan menggiring Anda untuk memiliki
kemauan tingkat tinggi, kesabaran, dan perilaku yang positif.
§
Kesuksesan juga akan terjadi ketika Anda percaya bahwa produk
atau jasa yang ditawarkan perusahaan Anda memang mempunyai peluang di pasarnya.
Tentunya keyakinan ini didasarkan pada riset yang dilakukan secara profesional,
bukan asumsi belaka.
§
Fit secara fisik dan mental, sehingga Anda siap menyambut
tantangan apapun yang menghampiri di masa depan.
§
Ketika Anda gagal, Anda tak lantas mengibarkan bendera putih.
Anda justru mencari tahu di mana letak kesalahannya, dan berupaya
memperbaikinya.
§
Anda bisa mengambil keputusan di saat yang genting, termasuk
mengenal usaha Anda luar. Jadi jika sewaktu-waktu staf yang dibutuhkan sedang
berhalangan, Anda tak kehilangan kendali. Malah, Anda bisa mengambil alih.
Buruknya
manajemen
Kegagalan berbisnis
yang dialami para pemula biasanya disebabkan buruknya manajemen. Para
wirausahawan yang masih hijau memang cenderung meraba-raba area manajemen
bisnis. Sebut saja rencana bisnis, keuangan, pembelian, penjualan, produksi,
hingga perekrutan karyawan. Padahal hal-hal ini sangat diperlukan untuk
membangun sebuah usaha menjadi lebih matang. Pengetahuan tentang manajemen juga
dibutuhkan untuk menghindarkan Anda dari penipuan.
Untuk mengejar
ketinggalan ini, Anda memang harus belajar dari nol. Mengais ilmu dari berbagai
pelatihan manajemen bisnis yang kredibel atau bertukar pendapat dengan teman
yang sudah lebih dulu terjun ke dunia wirausaha, bisa Anda lakukan.
Hal lain yang harus
Anda ingat adalah manajemen juga berarti mengatur diri sendiri menjadi pemimpin
yang sukses. Ia harus bisa menciptakan suasana kerja yang kondusif sehingga
pegawainya pun semangat bekerja. Pemimpin juga diwajibkan mampu berpikir
strategis, berani menghadapi perubahan, dan mencari peluang baru yang lebih
menguntungkan.
Modal
yang kuat
Kesalahan terfatal
pada wirausahawan pemula adalah modal yang tidak mencukupi. Seorang pemilik
perusahaan, meski kecil, harus bisa menghitung berapa banyak uang yang
dibutuhkan untuk memulai dan menghidupi usahanya, selama belum menghasilkan
keuntungan yang terasa. Jadi, jangan dulu berkhayal akan mendapatkan keuntungan
yang fantastis jika Anda baru memulai sebuah usaha.
Memilih
lokasi
Kalimat bijak yang
mengatakan bahwa lokasi menentukan prestasi memang benar adanya. Jika Anda
mendirikan toko di lokasi yang strategis, meski banyak pesaing, namun
setidaknya Anda masih bisa bertahan. Lain halnya dengan lokasi yang buruk,
bisa-bisa mimpi menjadi wirausahawan gagal di awal jalan.
Nah, apa saja yang
perlu diperhitungkan ketika memilih lokasi usaha?
§
Pastikan pelanggan tak terhambat lalu lintas yang padat, mudah
diakses, disertai area parkir, dan lampu jalan yang memadai.
§
Pastikan kompetitor di sekeliling lokasi tak terlalu banyak
sehingga peluang Anda masih terbuka lebar.
§
Pastikan gedung atau ruangan yang disewa terjamin keamanannya.
§
Carilah lokasi usaha yang memang mempunyai peluang pasar yang
bagus. Anda bisa mengetahuinya dengan melakukan riset terhadap calon pelanggan yang
berada di sana.
Kurang
terencana
Semua orang yang
sukses membangun usahanya dari nol pasti paham betul bahwa perencanaan matang
dan kerja keras memegang peranan penting. Selain harus memperhitungkan segala
kendala, perencanaan juga harus dibuat realistis, akurat, terkini, dan
memperhitungkan target di masa depan.
Anda juga harus
mencari tahu bagaimana cara mempromosikan barang atau jasa yang dijual
perusahaan kecil Anda. Salah satu metode paling sederhana namun teruji adalah
membuat business plan yang tersusun rapi.
Buru-buru
ekspansi
Suatu hari tanpa
diduga, usaha melesat sukses dan Anda memutuskan untuk meningkatkan produksi
barang. Di saat yang sama, Anda lupa memperhitungkan kemampuan produksi.
Sehingga pada akhirnya Anda kewalahan dan kehilangan pelanggan setia. Jadi,
jika memang belum mampu untuk melakukan ekspansi, bersabar saja dulu. Karena
bagaimanapun perkembangan usaha yang lambat tapi fokus lebih baik daripada
terburu-buru tanpa kepastian.
Absen
di dunia maya
Zaman sekarang masih
malas untuk mempunyai situs atau akun jejaring sosial usaha Anda? Rasanya Anda
harus segera mengubah pemikiran sempit ini. Apalagi pengguna internet semakin
banyak. Malah online shopping makin digemari karena kepraktisannya. Mala, posisikan situs dan
akun jejaring sosial adalah toko Anda di dunia maya.
Luangkan waktu dan
sisihkan biaya untuk membuat situs usaha Anda yang representatif. Sehingga
siapapun di belahan dunia ini bisa mengetahui produk yang Anda jual. Peluang
untuk mendapatkan penghasilan tambahan dari situs yang dimiliki juga bukan
isapan jempol semata. Iklan-iklan mungil di situs juga bisa memberi penghasilan
yang tak sedikit bagi pemilik situs. Aktifkan juga jejaring sosial Anda dan
sesuai fungsinya, gunakan untuk berinteraksi para anggota laman Anda. Jangan
ragu untuk memperbanyak promosi produk Anda di dunia maya.
Mengenal
kompetitor
Di tengah banyaknya
pesaing, langkah-langkah berikut harus Anda lakukan agar tak tergerus
kompetisi. Pertama, menjadi pembeli untuk mengetahui keinginan pembeli. Caranya
mudah, intip saja “toko sebelah” yang merupakan pesaing Anda. Dengan melakukan
ini, setidaknya Anda tahu bagaimana cara para pesaing memasarkan produknya,
harga yang dipasang, melayani pelanggan, sampai trik promosinya. Bukan untuk
ditiru, ya! Justru Anda harus mencari celah lain agar toko Anda berbeda dan
lebih menarik meski barang jualannya sama. Eksekusi yang matang dan berkonsep
sudah pasti membuat orang-orang lebih tertarik.
Berjualan tak cukup
jalan di tempat. Sesekali cobalah ikuti bazar. Pilihlah bazar dengan lokasi
strategis yang sudah pasti dikunjungi banyak pengunjung. Bazar juga tak hanya
berjualan, di event ini Anda bisa mengumpulkan jaringan yang lebih kuat sembari
(lagi-lagi) melihat bagaimana para pesaing berjualan. Bukan tak mungkin, Anda
menjadi lebih termotivasi untuk melakukan gebrakan-gebrakan bisnis yang baru,
kan? Selain itu, rajin-rajinlah mengadakan promosi untuk menggaet pelanggan
baru dan menyenangkan pelanggan lama. Misalnya, cukup dengan mengunggah foto
pelanggan memakai baju muslim dari toko Anda di situs jejaring sosial, Si
Pelanggan mendapatkan voucher diskon.
Sumber gambar :
fikraa.blogspot.com